ISLAM TIDAK BERMAZHAB
Buku “Islam Tidak Bermazhab” oleh Dr. Mushthofa Asy-Syak’ah membahas perpecahan dalam tubuh umat Islam yang disebabkan oleh fanatisme terhadap mazhab-mazhab tertentu. Buku ini berusaha menjernihkan pemahaman tentang perbedaan mazhab dalam Islam dan menyerukan persatuan berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah.
Isi Utama Buku
1. Perpecahan dalam Umat Islam
• Penulis menyoroti bagaimana fanatisme mazhab telah menjadi faktor utama dalam perpecahan umat Islam.
• Perpecahan ini membuka peluang bagi musuh-musuh Islam untuk melemahkan umat.
2. Sejarah Perpecahan dalam Islam
• Awalnya umat Islam bersatu, tetapi kemudian muncul berbagai kelompok seperti Khawarij, Syiah, dan berbagai firqah lainnya.
• Munculnya kelompok-kelompok ekstrem yang menyimpang dari ajaran Islam yang murni.
3. Mazhab dan Implikasinya dalam Umat Islam
• Pembahasan mengenai empat mazhab besar dalam Islam (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali).
• Bagaimana perbedaan dalam fiqh seharusnya tidak menjadi alasan untuk saling bermusuhan.
• Mazhab seharusnya menjadi pedoman, bukan sumber perpecahan.
4. Dampak Negatif Fanatisme Mazhab
• Perdebatan mazhab yang berlebihan melemahkan posisi umat Islam.
• Pertikaian antara pengikut mazhab yang berbeda menyebabkan permusuhan yang tidak perlu.
• Beberapa peperangan dalam sejarah Islam terjadi karena perbedaan mazhab.
5. Islam yang Murni Berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah
• Islam bukan tentang mengikuti satu mazhab tertentu, tetapi tentang kembali kepada ajaran Al-Qur’an dan Sunnah.
• Umat Islam harus bersatu dalam akidah dan menghormati perbedaan dalam fiqh.
• Menghilangkan fanatisme mazhab akan membantu menguatkan persatuan umat Islam.
Kesimpulan
Buku ini menyerukan persatuan umat Islam dengan mengutamakan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman utama. Fanatisme terhadap mazhab hanya memperburuk perpecahan dalam Islam, sementara persatuan adalah kunci untuk kebangkitan kembali umat Islam.