ANTIHADIS JARUM YAHUDI
Berikut adalah ringkasan buku “Anti Hadis: Jarum Yahudi” karya Hj. Isa Ismail dan Yusof Hj. Wanjor dalam Bahasa Indonesia:
Tujuan Buku:
Buku ini bertujuan untuk mengedukasi umat Islam tentang bahaya fahaman Anti Hadis (juga disebut Ingkar Sunnah), yang dianggap sebagai salah satu strategi Yahudi untuk melemahkan Islam dari dalam.
Pokok Isi Buku:
1. Asal Usul Gerakan Anti Hadis:
• Dinyatakan berasal dari orientalis Yahudi, Prof. Dr. Ignaz Goldziher, yang mempelajari Islam untuk menghancurkannya dari dalam.
• Diteruskan oleh murid-muridnya dan menyebar ke negara-negara Islam termasuk Mesir, Amerika, dan Indonesia.
2. Tokoh dan Penyebaran:
• Tokoh seperti Rasyad Khalifa di Amerika dianggap menyebarkan fahaman sesat yang menolak hadis dan menyebarkan konsep Qur’an-only (Golongan Qur’any).
• Gerakan ini mendapat perhatian dan kecaman dari ulama besar termasuk dari Saudi Arabia.
3. Pokok-pokok Ajaran Anti Hadis:
• Menolak kalimat syahadat yang mencantumkan nama Nabi Muhammad.
• Shalat dilakukan dengan tata cara berbeda, dalam berbagai bahasa, bahkan cukup dengan hati.
• Menolak puasa Ramadhan, zakat, dan kewajiban haji seperti yang diajarkan Rasulullah.
• Menganggap hadis sebagai buatan manusia dan bukan sumber hukum.
4. Penyimpangan Tafsir Al-Qur’an:
• Buku ini mencantumkan banyak contoh penyimpangan tafsir ayat-ayat Al-Qur’an oleh golongan Anti Hadis, yang dibandingkan dengan tafsir mufasir muktabar.
5. Bahaya Sosial dan Agama:
• Gerakan Anti Hadis dianggap sebagai ancaman terhadap persatuan dan keutuhan umat Islam.
• Beberapa negara seperti Indonesia telah secara resmi melarang penyebaran ajaran ini.
6. Pentingnya Hadis dalam Islam:
• Buku ini juga memberikan pembahasan tentang kedudukan hadis dan sunnah dalam Islam, sejarah pembukuannya, dan tanggapan terhadap tuduhan-tuduhan terhadap hadis.
Penutup:
Penulis menekankan pentingnya membekali diri dengan ilmu hadis dan sunnah untuk menangkal ajaran sesat, serta menyeru pihak berwenang dan umat Islam untuk waspada dan mengambil tindakan terhadap penyebaran fahaman Anti Hadis.