AL WARA
Berikut adalah ringkasan inti dari kitab “Al-Wara’” karya Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam Ibnu Abi Dunya, dengan tahqiq oleh Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Hamud:
Apa itu Wara’?
Wara’ adalah sikap berhati-hati dalam menjalani kehidupan agar tidak terjerumus dalam yang haram atau syubhat (tidak jelas kehalalannya). Ia merupakan buah dari rasa takut kepada Allah dan cermin ketakwaan sejati.
Nilai-Nilai Utama dalam Kitab Ini
1. Wara’ dalam Kehidupan Sehari-hari
Dicontohkan dalam berbagai hal: meninggalkan jual beli yang mencurigakan, tidak menerima warisan atau hadiah dari sumber yang tidak jelas, hingga enggan minum dari air sumur yang diambil oleh orang yang tidak disukai karena kehati-hatian dalam urusan halal.
2. Wara’ Para Ulama dan Salafus Shalih
Kitab ini penuh dengan kisah-kisah ulama salaf yang sangat wara’: menolak makanan dari sumber yang tidak diketahui, tidak mau menumpang rumah orang tanpa izin, atau bahkan menghindari pakaian dan perabot mewah demi menjaga kesucian hati.
3. Wara’ dalam Ibadah dan Muamalah
Disoroti pula bagaimana ulama terdahulu menjaga niat dalam ibadah dan memilih tempat yang suci untuk beribadah. Mereka juga menahan diri dari mengambil keuntungan duniawi yang bisa menimbulkan syubhat.
4. Kehati-hatian dalam Rezeki dan Makanan
Banyak riwayat menunjukkan mereka rela lapar atau hidup sederhana daripada memakan makanan dari sumber yang tak jelas kehalalannya.
5. Bab Khusus Tentang Wara’ dalam Pandangan, Pendengaran, dan Perilaku
Pada bagian kedua, dijelaskan wara’ dalam aspek sensorik: mata, telinga, hidung, tangan, dan kaki. Termasuk dalam menjaga pandangan, tidak mendengarkan yang sia-sia, tidak menyentuh hal maksiat, dll.
6. Contoh-Contoh Praktis dan Realistis
Buku ini bukan hanya teori, tetapi kaya dengan kisah nyata yang menunjukkan bagaimana wara’ bisa diaplikasikan di segala aspek kehidupan—dalam bisnis, keluarga, pekerjaan, bahkan dalam menerima hadiah dan sumbangan.
Pesan Utama
Kitab ini mengajarkan bahwa ketaatan dan ketakwaan sejati tidak cukup hanya dengan menjauhi yang haram secara eksplisit, tetapi juga dengan menjauhkan diri dari hal yang meragukan. Wara’ adalah benteng akhlak dan penjaga iman.